Monday 11 August 2008

Meningkatkan Motivasi Belajar Anak


Pada saat ini, pada umumnya orang tua cenderung mengeluh tentang tingkat kecenderungan belajar anak yang dapat dikatakan sudah memasuki fase yang mengkhawatirkan. Sehingga banyak orang tua kebingungan dalam mengatasi hal tersebut dikarenakan masalah tersebut sudah hampir menjadi permasalahan setiap orang tua. Begitu banyak faktor penyebabnya salah satunya adalah sekolah yang "kurang bermutu", hal ini bisa diakibatkan fasilitas yang kurang, kurangnya perhatian pihak yayasan tentang pengembangan SDM, dll. Kelengkapan fasilitas dan "mutu pendidikan" yang diberikan sekolah sangat berbanding lurus dengan biaya, yang juga menjadi kendala yang lain bagi kalangan ekonomi menengah kebawah saat ini.
Sehingga Sekolah yang "bermutu" sangat sulit didapatkan oleh orang kebanyakan oleh karena faktor biaya tersebut.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya berdasarkan dialog-dialog yang saya lakukan terhadap siswa dan para guru, ada kaitannya dengan tujuan belajar (cita-cita) dari siswa tersebut. Banyak siswa saat ini mengikuti bangku pendidikan tanpa memiliki cita-cita sebagai motivasi dalam menuntut ilmu. Asumsi saya hal ini dikarenakan kurangnya keyakinan siswa (anak didik) bahkan orang tua akan relevansi kepintaran terhadap potensi mendapatkan lapangan pekerjaan. Sehingga para siswa cenderung berasumsi sekolah hanya utk mendapatkan Ijasah sebagai syarat melamar pekerjaan bukan mendapatkan Ilmu/Keterampilan.
Selama 32 tahun era orde baru, yang sudah menjadi rahasia umum bahwa lapangan pekerjaan cenderung didapat dengan jalan Nepotisme, hal ini secara mental dapat dirasakan sebagai penurunan penghargaan terhadap kepintaran.
Guru sebagai SDM yang diharapkan menjadi unsur utama dalam meningkatkan mutu pendidikan juga semangkin terpuruk dengan kondisi ekonomi saat ini, sehingga untuk mencapai target pendapatan tidak lagi mengedepankan kompetensi dalam mengajar, karena mengajar beberapa bidang studi (mata pelajaran) hingga muncul istilah "MSI" (Master Segala Ilmu). Secara umum dapat kita pastikan dengan mengajar beberapa bidang studi sekaligus tentu akan menurunkan tingkat kompentesi dari guru tersebut terhadap mata pelajaran yang diajarkannya.
Saya tidak dapat membayangkan bagaimana seorang siswa mampu lulus UAN, sementara gurunya sendiri tidak mampu mengerjakan semua soal yang ada, ironis memang....
bersambung....

No comments: